SEJARAH SINGKAT IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH (IPM)
Sebelumnya IPM merupakan salah satu bagian dari Pemuda Muhammadiyah. Pada tanggal 24-28 Juli 1960 M di Yogyakarta, bertepatan dengan Muktamar Pemuda Muhammadiyah II memutuskan bahwa Muhammadiyah akan membentuk organisasi khusus pelajar dengan nama IPM. Sehingga tanggal 18-20 Juli 1961 diadakan konferensi Pemuda Muhammadiyah di Surakarta yang kemudian mendeklarasikan IPM dengan ketua Herman Helmi Farid Ma’ruf dan sekretarisnya Muhammad Hisyam Farid. Akhirnya tanggal 18 Juli 1961 M bertepatan dengan 5 Shafar 1381 H ditetapkan sebagai hari kelahiran IPM.
Pada tahun 1992 IPM menghadapi tantangan dengan adanya kebijakan pemerintah yang hanya mengijinkan OSIS sebagai satu-satunya organisasi kepelajaran. Dalam menghadapinya, maka di bentuk tim Eksistensi IPM untuk mempertahankan eksistensinya . Dilihat dari perkembangan IPM, mendorong keinginan untuk memperluas obyek garapan dakwah IPM dari pelajar menjadi remaja. Sehingga IPM berubah menjadi IRM ( Ikatan Remaja Muhammadiyah ) yang di tetapkan dengan surat Keputusan Pimpinan Pusat Ikatan Remaja Muhammadiyah No. VI/ PP IRM/ 1992 tertanggal 24 Rabiul Akhir 413 H, bertepatan dengan tanggal 22 Oktober 1992 M dan di sahkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui surat Keputusan No. 53/SK/VI.13/1.b/1992 tertanggal Jumadil awal 1413 H bertepatan dengan tanggal 18 Nopember 1992 M.
Kemudian berganti kembali menjadi IPM tanggal 28 Oktober 2008 pada saat Muktamar XVI IRM di Solo.
Tujuan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM)
“Terbentuknya pelajar muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.”
(Anggaran Dasar IPM Pasal 6)
Visi Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Terwujudnya pelajar muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil
dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam sehingga
terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Misi Ikatan Pelajar Muhammadiyah
1. Memperjuangkan nilai-nilai Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin.
2. Meningkatkan kapasitas kepemimpinan pelajar muslim melalui kaderisasi, pendampingan, dan advokasi.
3. Meningkatkan kesadaran pelajar tentang ilmu pengetahuan, keterampilan dan tekhnologi.
4. Mengembangkan potensi pelajar muslim guna membentuk masyarakat muslim yang sebenar-benarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar